BUKAN AKU TAPI DIA PART 7
“Elo suka Chelsea ya?” Bagas
berbicara sangat hati-hati.
“Ih! Apaan sih loe. Baru aja ketemu
tadi pagi.” Gumam Cakka lalu bergegas berangkat sekolah naik mobil bersama
sopirnya. Sedangkan Bagas hanya naik sepeda. Sebenarnya Bagas disuruh mama nya
naik mobil, tapi Bagasnya aja yang gak mau. Aneh!
Bagas berangkat sekolah bareng
teman-temannya lalu di menceritakan kejadian Cakka tadi ke teman-temannya.
“Eh, tadi kakak gua aneh banget
deh.” Kata Bagas.
“Aneh gimana , Gas?” Tanya Difa
yang mulai agak curiga.
“Nah gini ceritanya.” Bagas
menceritakan semua kejadian tadi pagi yang membuat bagas bertanya-tanya.
“Waah. Keliatannya kakak loe suka
deh ama Chelsea.”Saut Joshia sebelum Bagas selesai bicara
“Nah, gue juga kepikiran
gitu.”Bagas diam sejenak dan melanjutkan
kata-katanya.”Yaa.. Syukurlah, Chelsea dapet yang lebih baik dari gua.” Kata
Bagas sambil tersenyum kecil sendiri.
@Sekolah di kelas Cindai
Hari ini adalah jadwal Matematika.
Walikelas Cindai ini adalah guru Matematika yang bernama Bu Atik. Bu Atik ingin
membentuk organisasi kelas dengan cara voting. Saat itu ketua kelas dan wakil
ketua sedang dicari. Siapakah ketua kelas dan wakil ketu kelas nya?
Sapa bu Atik lalu menanyakan
masalahnya dan berkata “Siapa yang minat menjadi ketua kelas dan wakilnya?”
Tak ada satupun siswa yang
mengacungkan tangannya. Lalu ada satu siswa yang mengacungkan tangannya dengan
percaya diri “Saya Bu”. Dia Siswa yang pandai, berbakat, dan satu lagi. Dia
ganteng ! Namanya Muhammad Ibrahim Fattah. Dia pindahan dari salah satu SMP di
Palembang.
“Siapa yang setuju kalau Fattah
menjadi ketua kelas disini?” Semua mengacungkan tangan karena Fattah anak yang
baik dan penurut. Lalu Bu Atik kembali bertanya “Siapa yang ingin jadi wakil
dari Fattah?” Sama, semua juga tidak ada yang mengacungkan tangannya. “Ya sudah
kalau begitu saya yang akan menunjuk kalian. Kamu!” kata bu Atik sambil menunjuk
ke Cindai.
“Saa..Saya Bu?” Kata Cindai gagap
karena kagetnya Cindai
“Iya, kamu yang jadi wakil Fattah.”
Lalu menyambung lagi “Dan kamu jadi sekretarisnya.” Sambil menunjuk ke Angel.
“Dan kamu menjadi bendaharanya.” Sambung lagi menunjuk ke Chelsea.
“Yasudah… Organisasi kelas sudah
dibentuk. Kita lanjutkan ke pelajaran pertama.” Kata bu Atik. Memang, bu Atik
adalah orang yang tidak suka basa-basi. Dan pelajaranpun dimulai.
………
Pelajaran kedua yaitu IPS.
Cindai lupa tidak membawa buku IPS
lalu dia pinjam ke Bagas selagi belum ada guru. Tapi Cindai tidak sendirian,
Cindai ditemani oleh Fattah.
“Tah, gua izin ke kelas 8.3 ya..
Gua lupa gak bawa LKS nih.” Kata Cindai dengan gugup karena takut kalau Pak
Erza datang.
“Iya udah sama gua aja, gua juga
gak bawa.” Lalu Fattah menggandeng tangan Cindai lalu berlari kea rah kelas 8.3.
“Gas !” Panggil Cindai sambil
melambaikan tangan.
Bagas sangat senang ketika Cindai
datang ke kelasnya tanpa dia minta. Tapi kesenangan itu mulai pudar saat dia
melihat Cindai tidak sendirian. Tapi berdua dengan Fattah.
“Eh, iya Ndai.” Jawab Bagas dengan
semangat. Lalu menuju kea rah Cindai dan terkejut. “Eh, Ini siapa ndai?” kata
Bagas sambil melihat kea rah Fattah yang tak tahu apa-apa.
“Nama gua Muhammad Ibrahim Fattah,
elo bisa panggil gua Fattah.” Kata Fattah sambil mengulurkan tangannya pertanda
mengajak kenalan Bagas
“Oh, ya. Nama gua Bagas Rahmand Dwi
Saputra elo bisa panggil gua Bagas.”sambil membalas salam dari Fattah.
“Eh! Ini mah kelamaan. Gua pinjem
LKS IPS dong. Gua kelupaan nih.” Sambil menggaruk-garuk kepalanya.
“Gua juga ya.” Sahut Fattah
Lalu Bagas mengambil LKS nya untuk
Cindai dan Fattah di pinjami oleh Joshia.
“Thanks ya Gas.” Seru Fattah dan
Cindai. Lalu kembali ke kelasnya.
“Cindai kok sama dia ya? Gua aja
baru tahu dia sekarang ini.” Tanya Bagas dalam batinnya.
“Gas, elo kenapa sih? Gua heran
sama elo.. Sekarang loe sering ngelamun. Kesambet gimana coba?” Tegur Joshia
yang melihat Bagas melamun di pintu kelasnya tersebut.
“Gua cemburu Josh. Cindai tadi
jalan bareng sama anak baru itu, Fattah.” Jawab Bagas dengan lemas.
“Gak bakalan deh! Cindai sama
Fattah. Percaya ama gua.” Joshia berusaha meyakinkan Bagas. Dan bagas pun
mengangguk.
@Kelas 8.1 (Angel)
Sesudah jadian sama Difa, sekarang
Angel selalu ingat nama Difa di dalam hatinya. Sampai-sampai saat pelajaran IPS
dia tidak sadar menggambar tulisan DIFA di buku catatannya yang sebenarnya mau
mencatat pelajaran di papan tulis.
“Difa. Siapa Difa?” Angel terkejut
ketika Pak Erza sudah ada di belakangnya dan membaca tulisan tersebut lalu
segera Angel tutup tulisan tersebut.
“Nggak siapa-siapa kok Pak. Itu tulisannya apa sih Pak? Kok nggak keliatan?” Sengaja agar Pak Erza menyingkir dan membenarkan tulisan tersebut.”Ufft.. Untung aja. Difa, gue selalu keingetan elo teruus” kata Angel pelan-pelan.
“Nggak siapa-siapa kok Pak. Itu tulisannya apa sih Pak? Kok nggak keliatan?” Sengaja agar Pak Erza menyingkir dan membenarkan tulisan tersebut.”Ufft.. Untung aja. Difa, gue selalu keingetan elo teruus” kata Angel pelan-pelan.
“Ngel? Elo abis jadian sama Difa
ya? Selamat ya… Gue tau info ini dari Bagas.” Kata Cindai lalu cekikikan
bersama. Ketika mereka cekikikan, Pak Erza mendengar itu lalu mengeluarkan
mereka berdua sebagai hukumannya.
“Uh! Pk Erza kepo amat sih samapi
ngeluarin kita berdua. Dia Tanya baek-baek kan bakal gue jawab.” Kata Angel
karena sebel dikeluarkan dari kelas.
Waktu itu juga, Difa mau ke kantor
untuk menumpuk daftar kelas. Karena dia seorang Ketua kelas baru. Tapi saat dia
melewati kelas 8.1, dia melihat Cindai dan bidadarinya tersebut di luar kelas
dan langsung menghampiri mereka.
“Loh, Angel? Elo ngapai disini?”
Tanya Difa yang kebingungan karena mereka diluar sedangkan pelajaran masih
dimulai.
“Nyuci piring!” jawab Angel dengan
singkat. Lalu Angel menambahi “Udah tau lagi dikeluarin dari kelas. Masih
nanya.” Lalu Angel menunjukkan muka manyunnya.
“Aduh.. kasihan.” Kata Difa sambil
mengelus-elus rambut Angel. Dan ketika itu juga Pak Erza tau dan menegurnya.
“Loh! Disuruh belajar malah pada ngobrol disini lagi! Dan kamu .” sambil
menunjuk kea rah Difa. “kamu siapa?”
“Saya Difa Pak, dari kelas
8.4”Jawab Difa dengan enteng.
“Kalian bertiga. .Saya hukum
mengelilingi lapangan 4x !” kata pak Erza sambil membentak.
“Jangan hokum Angel sama Cindai Pak ! Biar saya saja yang dihukum. Saya kan yang salah, karena menghampiri mereka. Kalau tidak pasti mereka sudah belajar.” Kata Difa membuat Angel dan Cindai kaget. Lalu Difa menambahi “Berarti saya lari keliling lapangan 12x ya pak? Baik pak.” Kata Difa , lalu berlari ke lapangan dan mendapat stopan dari Angel.
“Dif, elo gak usah..” perkataan Angel terpotong karena jari telunjuk Difa mengarah ke Angel pertanda Angel untuk diam.
“Gak apa Ngel, gue ngelakuin ini karena gue sayang elo.” Sambil tersenyum lalu lari menuju lapangan sebanyak 12x.
“Jangan hokum Angel sama Cindai Pak ! Biar saya saja yang dihukum. Saya kan yang salah, karena menghampiri mereka. Kalau tidak pasti mereka sudah belajar.” Kata Difa membuat Angel dan Cindai kaget. Lalu Difa menambahi “Berarti saya lari keliling lapangan 12x ya pak? Baik pak.” Kata Difa , lalu berlari ke lapangan dan mendapat stopan dari Angel.
“Dif, elo gak usah..” perkataan Angel terpotong karena jari telunjuk Difa mengarah ke Angel pertanda Angel untuk diam.
“Gak apa Ngel, gue ngelakuin ini karena gue sayang elo.” Sambil tersenyum lalu lari menuju lapangan sebanyak 12x.
“Gue salut sama Difa, Ngel. Dia mau
berkorban demi elo. Elo beruntung banget bisa punya dia.” Kata Cindai sambil
memperhatikan Difa. Lalu mereka kembali ke kelas.
-Pulang sekolah
Cindai berlari ke taman di sekolahnya
itu dan duduk di potongan kayu besar yang disampingnya ada bunga Sakura lalu
menulis diary.
Diarry Cindai
‘Hari ini gue ketemu sama cowo’
yang baik banget. Dia bantuin gue dan pacarnya, Angel. Dia berani berkorban
keliling lingkaran sebanyak 12x buat Angel. Gue pengen deh, ada yang perhatian
dan belain gue. Gue pengen punya cowo’ apa adanya yang penting hatinya .’
Lanjutannya lebih seru loh. Pengen
tau?
-Apa Cakka suka sama Chelsea.
-Siapa cowo’ yang diinginkan Cindai
di buku diary nya?
Tunggu cerbung ‘BUKAN DIA TAPI AKU
PART 8.
Twitter : @lela_kurniasari
Facebook : Lela Ayung Kurniasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar